Kamis, 20 Oktober 2011

Di Indah Matamu Aku Menangis

Tenggelam di indah matamu. Aku menangis
seperti tak percaya pada gerimis yang kaugenggam di tanganmu
yang kauusapkan di wajahku.

Tatap mataku terbunuh. Kelopakkelopak seroja yang luruh
merias genangan telaga dengan kerling airmata.

Memandang senyummu yang ikhlas. Aku menangis
seribu merpati kepakkan kedamaian di bibirmu
yang kaukecupkan di dadaku.

Magma jantungku gemuruh. Lava meleleh jatuh
menggoreskan nyala di lengang mataku.

0 komentar:

Posting Komentar

Kehilangan

Mengapa…?

mengapa aku harus kehilangannya untuk kedua kalinya

kini aku tak mengerti…

hatiku kini retak,remuk,dan hancur…

dulu hatiku yang slalu senang saat bersamanya

kini hilang harapan itu

dia pergi…

pergi menghadap sang khaliq

seharusnya aku harus ikhlaskannya

tapi tak bisa,

air mataku trus mengalir,dan membasahi pipiku

sekarang,fikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya

aku kehilangan jati diriku saat ini,karna dia…

aku hanya bisa menangis dan menagisinya,

menjerit dan rasa penyesalan yang dalam

mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya ?

sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa

Dia pergi,Dia pergi,tinggalkanku,hanya itu ucapku

dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya

ternyata Dia sudah memiliki orang yang dicintainya…

haruskah kurusak itu ?

tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati

dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku

tiba-tiba aku dengar dia telah memiliki yang lebih baik lagi

haruskah aku melupakan dia begitu saja

n menjauh untuk melupakannya

untuk selama-lamanya.......??????