Kamis, 20 Oktober 2011

Selembar Puisi Untukmu IBU

Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk kami
Dua bidadari kecilmu...

Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu... kau berlian dihati kami

Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu

Ibu...
Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak kami

Ibu...
Jangan benci kami
jika kami membuatmu menangis.

0 komentar:

Posting Komentar

Kehilangan

Mengapa…?

mengapa aku harus kehilangannya untuk kedua kalinya

kini aku tak mengerti…

hatiku kini retak,remuk,dan hancur…

dulu hatiku yang slalu senang saat bersamanya

kini hilang harapan itu

dia pergi…

pergi menghadap sang khaliq

seharusnya aku harus ikhlaskannya

tapi tak bisa,

air mataku trus mengalir,dan membasahi pipiku

sekarang,fikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya

aku kehilangan jati diriku saat ini,karna dia…

aku hanya bisa menangis dan menagisinya,

menjerit dan rasa penyesalan yang dalam

mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya ?

sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa

Dia pergi,Dia pergi,tinggalkanku,hanya itu ucapku

dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya

ternyata Dia sudah memiliki orang yang dicintainya…

haruskah kurusak itu ?

tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati

dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku

tiba-tiba aku dengar dia telah memiliki yang lebih baik lagi

haruskah aku melupakan dia begitu saja

n menjauh untuk melupakannya

untuk selama-lamanya.......??????